Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibayangi Sentimen Negatif, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Pekan Depan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan menguat terbatas pada pekan depan. Hal tersebut melihat pola IHSG yang turun hampir sepekan penuh pada pekan lalu.

"Adapun support IHSG di level 6.218 sampai 6.200 dan resistane IHSG di level 6.256 sampai 6.312,"ujar Hans dalam pesan singkat Sabtu, 25 Januari 2020.

Hans mengatakan di dalam negeri kisruh pembubaran Reksadana terbukti masih menekan kinerja IHSG. Padahal beberapa pekan terakhir pasar modal dilanda optimisme penandatangan fase satu perang dagang AS- Cina.

"Namun, IHSG beberapa kali mengalami tekanan turun," tutur dia. Ketika Dow membuat rekor kenaikan baru pun, IHSG masih tertekan akibat aksi jual Reksadana yang di bubarkan.

Hans melihat beberapa saham blue chip yang ada di dalam list produk yang dibubarkan juga telah mengalami tekanan jual. Berikutnya lebih dari 35 Reksadana yang NAB nya turun lebih dari 50 persen ketika melakukan rebalancing untuk mengembalikan dana nasabah juga pasti akan menekan Indeks ke depannya. Belum lagi pembekuan 800 rekening nasabah diperkirakan akan menimbulkan sentimen negatif di pasar.

Dari sisi eksternal, Hans melihat virus Corona masih menjadi berita utama. Pasar Asia dan global sempat tertekan karena kekhawatiran penyebarannya. Apalagi, per Jumat lalu dilaporkan jumlah kasus sudah mencapai 830 orang dengan 25 orang meninggal.

Namun demikian, pasar saham dunia sempat stabil setelah pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa wabah virus Corona belum menjadi keadaan darurat global. Terlebih dengan adanya tindakan cepat oleh Cina untuk menahan penyebaran virus pernafasan ini dengan menghentikan perjalanan masuk dan keluar dari kota Wuhan, tempat virus korona berasal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hal ini memberikan keyakinan bahwa wabah yang terjadi tidak mengakibatkan pandemi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Tetapi Tahun baru Imlek dimana banyak warga melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri menimbulkan kekhawatiran di pasar," tutur Hans.

Selanjutnya, laba korporasi masih akan menjadi sentimen pasar pekan depan. Lebih dari 12 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan keuangannya. Menurut data FactSet, 70 persen perusahaan-perusahaan membukukan laba lebih baik dari perkiraan. "Diperkirakan ekspektasi keuntungan perusahaan menurun pada periode pelaporan kali ini," tutur Hans.

Tak hanya itu, melebarnya perang dagang, menurut Hans, perlu mendapat perhatian pelaku pasar. Pasalnya, setelah pendatangan fase 1 antara Cina dan Amerika Serikat, pernyataan presiden AS Donald Trump terasa menekan zona Eropa. Kala itu, Trump mengatakan bahwa Uni Eropa tidak punya pilihan selain menyetujui kesepakatan perdagangan baru dalam wawancara di Davos. Selain itu, dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif impor mobil Eropa jika tak ada komitmen perdagangan baru dengan Uni Eropa.

"Presiden Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He telah menandatangani perjanjian perdagangan fase pertama, mengurangi ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu. Tetapi optimisme positif kesepakatan perang dangang Cina dan AS mulai memudar di pasar," kata Hans. Apa lagi, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, mengatakan Amerika akan mempertahankan tarif barang-barang Cina sampai kesepakatan tahap kedua berakhir. Pernyataan itu juga menjadi sentimen negatif di pasar.

CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.